Logo CBP KPP



Corps Brigade Pembangunan (CBP) adalah lembaga semi otonom dibawah naungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau sering disebut IPNU. CBP lahir dilatar belakangi adanya persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan “Ganyang Malaysia”, persengketaan itu merebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).


Peta Pulau Kalimantan (Wikipedia)


Kondisi riil yang terjadi pada saat itu untuk lebih jelas konteknya yaitu politik luar negeri, terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti Imperialisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya diwilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno mengintruksikan kepada elemen bangsa untuk segera membentuk Sukarelawan Perang dan siap menggayang Malaysia.


Presiden Soekarno bersama Cakrabirawa (Pasukan pengawal Presiden)


Intruksi Presiden tersebut secara lansung membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali menancapkan kukunya diwilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama melawan imperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar Nahdhiyyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar pada tahun 1993.


Deklarasi dibentuknya sukarelawan Pelajar diadakan di Yogyakarta yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dan dibarengi dengan parade militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan wujud dari kesiapan RI untuk Menggayang Malaysia.


Sejak saat itulah kemudian Sukarelawan Pelajar yang dibentuk oleh Asnawi Latif tersebut berjuang demi memperjuangkan Negara dan Bangsa untuk keutuhan NKRI. Sukarelawan ini yang merupakan Embrio atau cikal bakal bagi berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di Pekalongan pada tanggal 25 – 31 Oktober 1964 dengan nama Corps Brigade Pembangunan (CBP). Yang kemudian dikenal dengan “doktrin Pekalongan”.


Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU menunjuk Rekan Harun Rosyidi untuk menjadi Komandan Teknis CBP. Pasca ditunjuk sebagai komandan teknis CBP, rekan Harun Rosyidi mengumpulkan kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan dilatih kemiliteran serta keamanan guna mengantisipasi gerakan yang membahayakan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan kemanan yang tidak menentu pada saat itu.



Peristiwa Pemberontakan PKI


Latar Belakang Lahirnya KPP
      Latar Belakang Lahirnya KPP Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan keputusan Konbes I "IPNU-IPPNU" pada tanggal 28 Oktober 1964 di Pekalongan-Jawa Tengah. Pada awal terbentuknya lembaga ini bernama Corp Brigade Pembangunan-wati (CBP-wati) yang merupakan wadah bagi pemuda dan pelajar NU untuk mengkokohkan barisan dalam mengimbangi munculnya berbagai barisan yang berkibar dari panji-panji komunis. Dalam perjalanannya CBP-wati mengalami stagnasi dan selanjutnya diputuskan dalam amanat Kongres XII IPPNU di Makasar-Sulawesi Selatan dengan perubahan nama menjadi KPP yang kemudian untuk mengukuhkannya ditetapkan dalam Kongres XIII IPPNU di Surabaya-Jawa Timur.
 
Visi dan Misi
Visi dari KPP adalah Mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kualitas kader IPPNU yang beraklakhul karimah. Dan Misi IPPNU adalah Berpartisipasi aktif ikut membangun Negara Republik Indonesia dengan ini IPPNU disetiap pengabdiannya, dalam bidang kedisiplinan dan sosial kemanusiaan.

Tujuan
Tujuan dari KPP adalah sebagai wadah untuk mengasah diri, memantapkan motivasi dan mengembangkan aktifitas dan meningkatkan kreatifitas dan meningkatkan pergaulan, serta meningkatkan hubungan anggota IPPNU – KPP dengan lingkungan dan masyarakat.

Bentuk Organisasi
Lembaga Korp Pelajar Putri (L-KPP) adalah lembaga semi otonom IPPNU yang bergerak dalam pengembangan Kreatifitas, kedisiplinan, kemanusiaan, pengabdian alam dan sosial kemasyarakatan. Adapun sasaran keanggotaannya adalah Pelajar, Santri, Mahasiswa dan pemuda umum yang sesuai dengan Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPPNU.
Tugas KPP adalah melaksanakan kebijakan IPPNU, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasarakatan, pengembangan sumber daya alam dan lingkungan, serta berpartisipasi dalam terlaksananya pendampingan, penguatan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan.

Mars KPP

Derap langkah satukan cita
Kembang sayap rengkuh sesama
Bina putri setia
Kuat jiwa sehat raga

Teguh janji wujudkan visi
Bulat tekad raih harapan
Ayun langkah pasti
Gemilang dimasa depan

KPP
Korp Pelajar Putri
Kobarkan semangat ideologi
Jayalah hai tunas pertiwi
Turut membangun negeri 


Dari berbagai sumber